P2P Lending dan KTA (Kredit Tanpa Agunan) memang mirip jika ditelisik lebih dalam. Keduanya tidak mensyaratkan agunan atau jaminan kepada debitur saat akan mengajukan pinjaman. Keduanya juga bisa sama-sama dilakukan secara online. Makanya, banyak yang keliru, P2P Lending adalah KTA, dan KTA itu ya P2P Lending.
Tapi dua-duanya sebenarnya adalah produk yang berbeda, meski satu dua hal pada prinsipnya sa,a
Bank, selain diketahui sebagai lembaga jasa yang menyediakan simpanan dan memberikan kredit, juga menyediakan berbagai pinjaman yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, salah satunya Kredit Tanpa Agunan (KTA). Nah, sebenarnya soal Kredit Tanpa Agunan ini juga sudah kita bahas secara tuntas loh. Sila dibaca (lagi) kalau belum sempat baca, atau lupa.
Nah, perlu kamu ingat bahwa bank bukan satu-satunya lembaga yang menyediakan pendanaan ataupun peminjaman. Belakangan ini ada banyak fitur pinjaman yang muncul, apalagi dengan didukung oleh perkembangan fintech yang luar biasa. P2P Lending adalah salah satu bentuk fintech ini. Tentang P2P Lending juga sudah sempat dijabarkan secara detail di sini. Yuk, dibaca lagi!
Tapi tetep bingung ya, antara KTA dan P2P Lending? Apa yang membedakan mereka berdua?
Baiklah, sebelum mengetahui mana yang lebih untung antara P2P Lending dan KTA, kita refresh lagi ingatan; apa saja yang perlu kamu tahu tentang kedua pinjaman tersebut.
Kredit Tanpa Agunan atau KTA, dikenal juga sebagai Unsecured Loan, termasuk dalam salah satu jenis pinjaman tanpa perlu menjadikan aset apa pun seperti kendaraan, rumah, dan yang lainnya sebagai jaminan.
Umumnya, jika akan melakukan pinjaman, seorang debitur harus menyediakan aset jaminan, sehingga jika gagal bayar otomatis asetnya menjadi hal milik kreditur. Hal ini juga sudah sempat dijelaskan dalam artikel tentang Kredit dengan Agunan.
Namun, hal ini berbeda dengan KTA, persyaratan tersebut tidak ada. Nantinya, bank akan melihat terlebih dahulu riwayat kredit calon debitur yang terekam di sistem SLIK. Maka, dari situlah diketahui baik buruknya (calon) peminjam dana.
P2P Lending atau Peer to Peer Lending merupakan sebuah sistem yang mempertemukan pemberi pinjaman dengan peminjam atau debitur dalam satu platform semacam marketplace. P2P Lending juga menjadi sebuah instrumen untuk pengembangan dana.
Kelebihannya, sistem P2P Lending tidak meminta jaminan dari pinjamanan atas dana yang diberikan. Ada startup yang mewadahinya sebagai penyedia website atau fasilitas yang bisa digunakan peminjam untuk mengajukan pinjaman. Maka, P2P Lending juga dikenal sebagai pinjaman online. Hanya saja melalui website semacam marketplace dengan tim analisis yang mengawasinya.
Perbedaan yang paling terlihat antara P2P Lending dan KTA, yaitu sumber dana pinjamannya.
Untuk KTA biasanya dana berasal dari bank, sedangkan P2P lending berasal dari individu atau lembaga yang mendaftar sebagai pendana di sebuah platform.
Selain itu, ada beberapa perbedaan yang bisa kamu lihat sebagai perbandingan, berikut di bawah ini.
Itulah perbedaan antara P2P Lending dan KTA pada umumnya dan bisa berbeda-beda pada setiap bank atau platform yang digunakan.
Dalam perbandingan di atas terlihat secara jelas persamaan dan perbedaan antara P2P Lending dengan KTA, mulai dari suku bunga, limit pinjaman, tenor, proses pengajuan, biaya yang disertakan, serta syarat apa saja yang harus dipenuhi. Melihat untung atau tidak dari keduanya, tergantung dari apa yang diinginkan dan kebutuhan dari sisi peminjam dana.
Misalnya begini. Kamu sebagai peminjam, butuh dana dengan nominal tidak terlalu banyak dan proses pencairan dana yang cepat, maka P2P Lending bisa jadi alternatif yang lebih tepat untuk bsia mendapatkan apa yang kamu butuhkan.
Namun, jika kamu butuh dana dengan nominal yang sangat besar, hingga miliaran misalnya, dan kamu sanggup membayar cicilan dalam tenor yang lama, maka KTA menjadi pilihan yang tepat.
Ingat kan, bahwa P2P Lending dan KTA ini punya karakteristik, beserta keunggulan dan risikonya masing-masing. Peminjam tinggal menyesuaikan saja sesuai kebutuhan, fitur mana yang lebih cocok. Kehadiran kedua pinjaman ini setidaknya menambahkan peluang peminjam mendapatkan alternatif kucuran dana.
Seandainya pengajuan KTA ditolak bank, P2P Lending bisa menjadi alternatif dan sebaliknya.
Untuk mendapatkan kucuran dana dari P2P Lending dan KTA, pastikan peminjam memiliki riwayat kredit yang baik. Akan ada tim analisis yang akan melihat riwayat pinjaman yang menunjukan baik buruknya peminjam dana, baik itu dari bank maupun fintech.
Agar proses pengajuan tidak mengalami kendala, pastikan peminjam tidak memiliki catatan buruk, terutama dalam sistem SLIK. Sebab, pihak bank maupun fintech tidak akan mau mengambil risiko untuk menyetujui pengajuan pinjaman dari calon debitur yang bermasalah.
Nah, sekarang kamu sudah mengetahui antara P2P Lending dan KTA. Jadi, keuntungan antara keduanya harus ditentukan berdasarkan keinginan peminjam terlebih dahulu. Perbedaan antara P2P Lending dan KTA di atas bisa menjadi tolak ukur untuk kamu menentukan, jenis pinjaman mana yang cocok dan bisa memberikan keuntungan.