Pada dasarnya, salah satu solusi keuangan yang bisa kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan tetapi kurang mampu secara finansial adalah dengan mengajukan kredit, alias peminjaman dana. Apalagi akhir-akhir ini, pengajuan kredit--apa pun jenis kredit yang hendak kita lakukan--semakin mudah saja prosedurnya. Bahkan, ada kredit yang menawarkan pencairan dana hanya dalam hitungan menit.
Tak pelak, hal ini membuat utang atau kredit menjadi gaya hidup baru. Kredit dianggap menjadi salah satu cara cepat dan mudah untuk mendapatkan uang. Sayangnya, kemudahan ini tidak dibarengi dengan pertimbangan matang mengenai tanggung jawab dan kewajiban yang sebenarnya sudah secara otomatis timbul bersamanya: membayar kembali pinjamannya.
Yuk, kita kenal beberapa jenis kredit pribadi yang umum ditawarkan pada kita. Tujuan pengenalan ini adalah supaya nantinya kita lantas bisa bijak memanfaatkan kredit--sesuai kebutuhan kita, bijak mengelola, dan akhirnya bisa disiplin membayar hingga tuntas.
Jenis kredit pertama ini dikenal sebagai jenis kredit yang paling mudah dan cepat prosedurnya. Apakah ini buruk? Tentu tidak, asalkan kita tahu apa yang menjadi trade off dari kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkannya.
Beberapa hal yang harus dipahami betul dan dicermati seputar pinjaman online:
Seharusnya, dengan berbagai pemahaman dan perhitungan yang matang, siapa saja bisa memanfaatkan pinjaman online ini untuk berbagai keperluan tanpa harus merasa terlilit, terjebak, dan terjerat.
Ya, seharusnya.
Pinjaman online--yang dibahas pada poin pertama di atas--sebenarnya merupakan salah satu bentuk dari Kredit Tanpa Agunan ini. Tetapi, pinjaman online merupakan produk di luar perbankan, yang biasanya ditawarkan oleh aplikasi fintech yang dewasa ini berkembang dengan pesatnya. Sedangkan, Kredit Tanpa Agunan yang akan kita bahas di poin kedua ini adalah jenis kredit keluaran perbankan.
Kredit Tanpa Agunan yang menjadi produk perbankan ini biasanya juga menjadi solusi cepat bagi orang-orang yang membutuhkan dana cepat.
Beberapa hal yang harus dipahami dari Kredit Tanpa Agunan:
Kredit Pemilikan Rumah merupakan salah satu jenis kredit yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pembiayaan pembelian rumah atau properti. Kredit ini juga merupakan salah satu produk perbankan, sehingga kalau kita membutuhkannya, kita bisa pergi ke bank untuk mengajukan pinjaman.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dan dipahami sebelum kamu mengajukan KPR:
KPR bisa menjadi salah satu solusi untuk mencapai tujuan keuangan besar kita. Namun, hal ini juga dibarengi dengan munculnya kewajiban pembayaran cicilan yang bisa sampai puluhan tahun. Pikirkan kembali masak-masak, sebelum mengajukan, agar tak berat ke depannya.
Kredit kendaraan, barang-barang elektronik, dan lain sebagainya ini--seperti halnya KPR--termasuk ke dalam jenis kredit multiguna. Tapi, tak hanya bank, kredit kendaraan dan barang-barang ini bisa saja diajukan pada perusahaan pembiayaan, seperti leasing. Alat kredit lain yang bisa dimanfaatkan untuk jenis kredit ini adalah kartu kredit.
Kendaraan yang biasa dikreditkan seperti motor ataupun mobil, sedangkan barang-barang yang dikreditkan bisa mulai dari panci dan alat masak, handphone, barang elektronik--seperti televisi, mesin cuci, laptop, dan sebagainya--sampai baju dan printilan lainnya.
Kadang, jenis kredit ini bisa jadi kredit konsumtif. Kredit yang barangnya berkurang nilainya seiring pemanfaatan dan waktu penggunaannya. Bahkan, kalau tidak bijak dalam mengelola, barangnya sudah habis digunakan--rusak, atau tak dapat digunakan lagi--tapi cicilan masih belum beres.
Beberapa hal yang harus dipahami dan dicermati tentang jenis kredit ini:
Yah, memang mesti waspada sih, kalau untuk kredit barang-barang yang nilainya bakal menurun seperti ini. Bukannya dilarang, tetapi pastikan manfaatnya memang akan maksimal, sehingga worth it untuk kredit.
Kredit modal usaha--seperti sudah bisa ditebak--adalah jenis kredit yang diambil untuk mendapatkan modal usaha. Sebenarnya ini bisa saja berupa kredit multiguna--sesaudara dengan KPR, kredit kendaraan, dan lainnya--ada juga yang memanfaatkan kartu kredit ataupun fintech P2P Lending.
Kredit ini biasanya diambil ketika kita hendak mulai bisnis atau usaha, maupun ketika kita perlu dana untuk ekspansi.
Aturan mainnya, masih sama dengan kredit-kredit lainnya, yaitu:
Nah, sekiranya sudah cukup lengkap nih pembahasan mengenai berbagai jenis kredit pribadi yang sering dilakukan.
Manakah dari jenis-jenis kredit di atas yang sekarang sedang kamu jalani? Semoga kamu sudah punya plan yang komprehensif mengenai pembayaran cicilannya atau pengembalian dananya ya, sehingga keuanganmu tetap stabil, dan kebutuhanmu bisa dipenuhi dengan baik.